SOFT SKILLS ITU SANGAT PENTING SEKALI DALAM DUNIA KERJA // BLC TELKOM Klaten

SOFT SKILLS ITU SANGAT PENTING SEKALI DALAM DUNIA KERJA // BLC TELKOM Klaten



Pengertian
Soft skills sangat penting sekali dalam dunia pekrejaan. Sebelum bekerja kita itu harus fokus pada pekerjaan dan tidak mencampur urusan personal dengan urusan pekerjaan. Sebelum lanjut ke pekerjaan kita harus menemukan hambatan yang mempengaruhi pekerja sendiri sebelum bekerja karena itu sangat penting untuk dibahas bersama agar masalah tersebut bisa terselesaikan dan bisa langsung fokus bekerja tanpa ada hambatan atau pemikiran yang mempengaruhi produktifitas dalam bekerja.

Latar Belakang Masalah
Karena masih ada masalah-masalah yang belum terselesaikan oleh si pekerja atau masalah pribadi sebelum bekerja dan dalam bekerja tidak boleh mencampur urusan pribadi dengan pekerjaan karena hasilnya akan sangat fatal sekali.

MAKSUD DAN TUJUAN
Ketika mempunyai masalah bisa terselesaikan, tidak menghambat kita dalam segera bekerja, dan tidak memperlambat kesuksesan kita.

BATASAN DAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Diskusi tentang hamabatan-hambatan yang mempengaruhi pekerja sebelum bekerja.

TARGET DAN HASIL YANG DIHARAPKAN
Dapat segera bekerja dan tidak ada kendala atau hambatan pada saat melakukan pekerjaan.

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Diskusi.
2. Bertukar pendapat.
3. Solusi.
4. Kesimpulan.

Alat dan Bahan
Laptop.

Target Waktu
8 Jam (08.00-16.00).

Tahapan Pelaksanaan
Berdiskusi tentang :
1. Potensi diri.
2. Managemen projek.
3. Mental blok.
4. Analisis SWOT.
5. Terapi konseling.
6. Kesadaran diri.
7. Point-point penting.

A. Potensi diri.
Potensi diri yaitu adalah kekuatan atau daya yang dimiliki oleh seseorang, baik yang belum teraktualisasi maupun sudah teraktualisasi , namun belum optimal. Potensi
berasal dari bahasa Inggris “to potent” yang berarti kekuatan (powerful), daya, kekuatan, kemampuan. Setiap individu pada hakekatnya memiliki suatu potensi yang dapat dikembangkan, baik secara individu maupun kelompok melalui latihan-latihan.

     (JP Chaplin : Kamus Lengkap Psiklogi :2004) Istilah lain potensi adalah kemampuan, kekuatan, kesanggupan atau daya baik sudah terwujud atau belum terwujud. Menurut kamus
umum Bahasa Indonesia potensi berarti kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan. Berdasarkan pengertian di atas potensi merupakan daya yang dimiliki oleh setiap manusia. namun belum terwujud atau belum dimanfaatkan secara maksimal. Menurut Slamet Wiyono (2006:38) potensi diri manusia secara utuh adalah keseluruhan badan atau
tubuh manusia sebagai suatu sistem yang sempurna dan paling sempurna bila dibandingkan dengan sistem makhluk ciptaan Allah lainya, seperti binatang, malaikat, jin, iblis dan setan.

B. Managemen projek.
Managemen projek menurut George R. Terry telah merumuskan fungsi-fungsi tersebut sebagai POAC (Planning, Organizing, Actuating dan Controlling) :

1. Planning (Perencanaan).
Planning adalah proses yang secara sistematis mempersiapkan kegiatan guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Kegiatan diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka pekerjaan konstruksi, baik yang menjadi tanggung jawab pelaksana (kontraktor) maupun pengawas (konsultan). Kontraktor maupun konsultan, harus mempunyai konsep planning” yang tepat untuk mencapai tujuan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
masing-masing.

2. Organizing (Pengorganisasian).
Organizing (pengorganisasian kerja) dimaksudkan sebagai pengaturan atas suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang, dipimpin oleh pimpinan kelompok dalam suatu wadah organisasi. Wadah organisasi ini menggambarkan hubungan-hubungan struktural dan fungsional yang diperlukan untuk menyalurkan tanggung jawab, sumber daya maupun data.

3. Actuating (Penggerakan).
Actuating diartikan sebagai fungsi manajemen untuk menggerakkan orang yang tergabung dalam organisasi agar melakukan kegiatan yang telah ditetapkan di dalam planning. Pada tahap ini diperlukan kemampuan pimpinan kelompok untuk menggerakkan dan memberikan motivasi kepada anggota kelompoknya untuk secara bersama-sama memberikan kontribusi
dalam menyukseskan manajemen proyek mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

4. Controling (Pengendalian).
Controlling diartikan sebagai kegiatan guna menjamin pekerjaan yang telah dilaksanakan sesuai dengan rencana. Didalam manajemen proyek jalan atau jembatan, controlling terhadap pekerjaan kontraktor dilakukan olehkonsultan melalui kontrak supervisi, dimana pelaksanaan pekerjaan konstruksinya dilakukan oleh kontraktor. Pengawas Umum (General
Superintendat) berkewajiban melakukan Pengendalian (secara berjenjang) terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh staf di bawah kendalinya yaitu Site Administration, Quantity Surveyor, Materials Superintendant, Construction Engineer, dan Equipment Engineer untuk memastikan masing-masing staf sudah melakukan tugasnya dalam koridor “jaminan kualitas (quality assurance)”. Sehingga, tahap-tahap pencapaian sasaran sebagaimana direncanakan dapat dipenuhi. Kegiatan ini berlaku juga dalam kegiatan internal konsultan supervisi, dalam
artian, kepada pihak luar konsultan supervisi itu bertugas mengawasi kontraktor, selain itu secara internal Site Engineer juga melakukan controlling terhadap Quantity Engineer dan Quality Engineer. Secara keseluruhan internal controlling ini dapat mendorong kinerja konsultan supervisi lebih baik di dalam mengawasi pekerjaan kontraktor.

Controlling harus bersifat obyektif dan harus dapat menemukan fakta-fakta tentang pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Rujukan untuk menilainya adalah memperbandingkan antara rencana dan pelaksanaan, untuk memahami kemungkinan terjadinya penyimpangan.

C. Mental blok.
Mental blok yaitu suatu keadaan dimana seseorang susah untuk maju. Mental blok juga termasuk bagian dari softskills.
   
    Ciri-ciri mental blok itu ada 6 yaitu :
    1. Malas.
    2. Ragu-ragu.
    3. Putus asa.
    4. Pandangan negatif (berpikiran negatif).
    5. Tidak percaya diri.
    6. Trauma.

    Cara untuk membuka mental blok itu ada 5 yaitu :
    1. Melakukan dengan segera jangan ditunda.
    2. Kesuksesan ditangan diri sendiri (yakin).
    3. Pantang menyerah.
    4. Pandangan positif (berpikiran positif).
    5. Percaya diri.
    6. Terapi konseling.

D. Analisis SWOT.
Metode analisis SWOT adalah metode analisis paling dasar yang bermanfaat untuk mengetahui suatu permasalahan dari empat sisi yang berbeda dalam suatu individu untuk mengetahui kepribadian atau sebagai bahan evaluasi untuk lebih fokus terhadap tujuan hidup. Faktor internal yaitu analisis SWOT yang berasal dari dalam dirimu sedangkan faktor eksternal adalah yang analisis SWOT yang berasal dari lingkungan sekitarmu.

Strengths (kekuatan).
Kekuatan yang dimiliki oleh seseorang, perusahaan, atau sebuah program yang berpengaruh positif di masa mendatang

Weaknesses (kelemahan).
Kelemahan yang dimiliki oleh seseorang, organisasi, perusahaan, atau program yang berpengaruh negatif.

Opportunities (peluang).
Kesempatan yang dapat menjadi peluang yang merupakan faktor eksternal yang harus dimanfaatkan.

Threats (ancaman).
Ancaman yang bisa menjadi penghambat seseorang, organisasi, atau program untuk berkembang.

E. Terapi konseling.
Dalam ilmu psikologi terdapat suatu terapi yang memang digunakan untuk melakukan sebuah konseling. namun semua hal tersebut memang kembali pada kenyamanan dan juga adanya kondisi pasien yang melakukan terapi terapi tersebut, meskipun memang tidak semua pasien konseling membutuhkan adanya terapi tersebut. Terapi konseling itu tidak kepada sembarangan orang karena harus memiliki sertifikat dibidang terapi itu sendiri da ada etika terapi konseling sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

F. Kesadaran diri.
Kesadaran diri itu adalah bagaimana seorang individu secara sadar mengetahui dan memahami karakter, perasaan, motif, dan keinginannya sendiri. Ada dua kategori besar kesadaran diri yaitu kesadaran diri internal (dari dalam) dan kesadaran diri eksternal (dari luar).

G. Point-point penting.
Tantangan kerja : bekerja itu mencari tantangan/masalah yang harus diatasi sesuai bidang masing-masing dan harus ada lawan/musuh/masalah yang harus dihadapi.

Kenapa manager itu gajinya lebih tinggi dibanding pekerja teknis? Manager itu ibarat pelatih karena memiliki keahlian dan kemampuan yang lebih yang digunakan dalam melatih. Untuk bisa melatih minimal pernah dilatih dan belajar.

Kenapa imployability skills kita itu lemah karena kurangnya kognitif dalam diri kita, salah satunya itu mental blok.

Maaping itu untuk apa? Maaping itu untuk memetakan setiap individu/SDM, agar tidak meleset dari tanggung jawabnya masing-masing. 

Kenapa harus membuat perencanaan kerja? Agar tidak terjadi masalah pada saat bekerja.

Taksonomi bloom ada 3 :
Kognitif itu daya ingat, pemahaman.
Afektif itu berhubungan dengan emosional.
Psikomotorik itu tindakan atas persepsi.

Faktor-faktor yang menyebabkan mental blok itu karena kurangnya kognitif pada diri kita dan pola makan yang salah, solusinya harus banyak berolahraga dan berkeringat.

Merubah menset atau pola pikir/kebiasaan yang diulang-ulang menjadi terpola caranya adalah jangan berpikir negatif harus bisa menempatkan diri sesuai lingkungan, kalau tidak tahu ya bertanya dan harus sadar diri.

Minder ketika melihat orang lain, berarti lingkungan sangat mempengaruhi pola pikir kita.

Prinsip dengan pola pikir itu berbeda aturan mainnya juga berbeda. 

Penyebab hilangnya motivasi karena selalu dituntun dan tidak diapresiasi oleh seseorang sehingga kehilangan kesadaran diri solusinya adalah apa-apa itu harus dibuat senang dulu dan harus punya passion/semangat.




TEMUAN PERMASALAHAN SERTA CARA PENYELESAIAN
MASALAHNYA
Permasalahan : Kebanyakan itu masih difase mental blok dan masing tinggi egonya masing-masing.
Solusinya : Harus bisa mengtasi mental blok dengan cara melakukan dengan segera jangan ditunda, yakin pasti bisa, pantang menyerah, positif thinking, percaya diri, dan terapi konseling.

KESIMPULAN YANG DIDAPATKAN
Ternyata penemuan semua masalah yang ada itu terjadi karena diri kita sendiri dan bukan dari lembaga atau orang lain. Ternyata benar bahwa musuh terbesar kita adalah diri sendiri, jadi kita harus bisa mengotrol dan mengendalikan diri kita sendiri dan kebanyakan itu masih difase mental blok. 

REFERENSI
Diskusi bersama mbah suro dhemit dan kawan-kawan BLC Telkom Klaten.


Posting Komentar

0 Komentar

Close Menu