APA ITU ERA DISRUPSI TEKNOLOGI DAN REVOLUSI INDUSTRI ? // BLC TELKOM Klaten

 APA ITU ERA DISRUPSI TEKNOLOGI ? // BLC TELKOM Klaten


PENDAHULUAN
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh kawan-kawan, pada agenda hari ini agenda saya akan membuat laporan pekerjaan mengenai era disrupsi teknologi dan revolusi industri.

Pengertian
Disrupsi adalah pergeseran fundamental aktivitas masyarkat dari aktivitas nyata menuju aktifitas digital yang sifatnya cenderung maya. Fenomena ini didukung diawali dan ditandai dengan inovasi teknologi. 
Revolusi industri sendiri merupakan sebuah perubahan besar yang terjadi pada cara manusia dalam mengelola sumber daya yang ada dan caranya dalam menciptakan sebuah produk.

Latar Belakang Masalah
Tidak mengetahui sejarah revolusi industri 1.0 sampai 4.0 dan apa itu era disrupsi teknologi.

MAKSUD DAN TUJUAN
Agar tahu dan mengerti sejarah revolusi industri yang dulunya 1.0 hingga berkembang menjadi 4.0 dan era disrupsi teknologi.

BATASAN DAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Diskusi tentang revolusi industri dan era disrupsi teknologi.

TARGET DAN HASIL YANG DIHARAPKAN
Tahu dan bisa menggimbangi era disrupsi teknologi yang terus berkembang pesat.

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Berdiskusi.
2. Ngobrol santai.
3. Membaca.
4. Memahami.
5. Bertanya.

Alat dan Bahan
Laptop.

Target Waktu
8 Jam (07.00-04.00).

Tahapan Pelaksanaan
A. Briefing.
B. Diskusi.

1. Disrupsi teknologi
Disrupsi adalah pergeseran fundamental aktivitas masyarkat dari aktivitas nyata menuju aktifitas digital yang sifatnya cenderung maya. Fenomena ini didukung diawali dan ditandai dengan inovasi teknologi. 

Perkembangan teknologi digital sangat pesat dan telah meluas sampai ke seluruh penjuru negara Indonesia, terutama di daerah perkotaan. Perkembangan teknologi digital ini ditandai oleh meluasnya jaringan internet di seluruh negara yang memiliki budaya berbeda. Kehadiran jaringan internet mampu membuat masyarakat suatu negara atau suatu daerah dengan daerah yang lainnya dapat dengan mudah berbagi informasi secara aktual tanpa ada batasan tertentu.

Perkembangan teknologi digital ini kemudian disebut juga sebagai revolusi industri 4.0, yang ditandai dengan semakin banyaknya penggunaan Internet of Thing (IoT), yang telah mendisrupsi berbagai bidang kehidupan manusia. Dilansir dari Hootsuite: We Are Social, pada bulan Januari 2022, pengguna internet di Indonesia mencapai 204,7 juta orang, yang mencakup 73,7% dari total populasi penduduk Indonesia.

Karakteristik SDM yang unggul di era disrupsi teknologi yaitu :

1. Kreattif dan inovatif.
2. Mampu berkomunikasi.
3. Mampu berpikir analitik, sistematik, kompleks, serta perpikir problem solving.
4. Berkarakter mulia dan pembelajar sejati.

Macam-macam contoh disrupsi teknologi menurut The Financial Brand  :

a. Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan.

Kecerdasan buatan adalah suatu sistem kerja perangkat digital yang telah diciptakan untuk dapat mendeteksi suatu hal. Perangkat digital berupa komputer dapat menemukan, mengingat, dan menyajikan data secara cermat. Sejumlah data tersebut kemudian diolah untuk memutuskan, merumuskan, dan menjadi sebuah pertimbangan untuk menyelesaikan suatu masalah.

b. Augmented Reality dan Virtual Reality (Realitas Maya dan Realitas Tambahan).

Augmented Reality dan Virtual Reality merupakan suatu teknologi yang memiliki fitur unggulan untuk menyajikan realitas maya dan realitas tambahan berbentuk tiga dimensi. Fitur unggulan yang canggih ini memungkinkan manusia untuk lebih mudah memilih dan lebih mudah menentukan hal yang dibutuhkan manusia. Augmented Reality dan Virtual Reality juga memungkinan manusia untuk melakukan interaksi dengan objek virtual dan objek nyata lainnya secara real time.

c. Robotics atau Robotika.

Perkembangan teknologi pada era digital 4.0 tidak bisa dipisahkan dari temuan robotika yang sangat mumpuni. Di masa depan, mesin digital bisa saja menggantikan peran dan pekerjaan manusia yang dapat dibilang rutin, dan strategis.

Robotika yang terbentuk dari mesin elektro mekanis ini dapat beroperasi secara mandiri untuk melaksanakan berbagai instruksi yang telah ditentukan. Seiring dengan permintaan kebutuhan yang lebih praktis untuk masa depan, berbagai ide baru mengenai robotika juga akan terus bermunculan.

d. 3D Printing atau Mesin Cetak 3D.

Perkembangan teknologi era digital 4.0 mendorong mesin cetak 3D untuk terus dibutuhkan dan terus maju. Mesin untuk kebutuhan manufaktur ini dapat membuat manusia semakin mudah dalam membuat suatu benda atau objek. Mesin cetak 3D ini juga lebih ekonomis dari sisi biaya, dan desain yang dihasilkan lebih sempurna dibandingkan dengan proses cetak manual.

e. Pemanfaatan Drone.

Drone atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV) adalah hasil teknologi digital yang memanfaatkan pesawat yang diterbangkan tanpa awak atau unmanned. Teknologi drone ini bermanfaat untuk membantu penelitian, membantu sistem pertahanan, dan juga membantu pekerjaan yang sebelumnya dilakukan secara manual menjadi lebih mudah. Di masa depan, pemanfaatan teknologi drone ini diprediksi akan terus dan semakin dibutuhkan, bukan hanya untuk meninjau dan memotret pemandangan, melainkan juga untuk menjalankan misi keselamatan.

f. Big Data and Quantum Computing (Data Besar dan Komputasi Kuantum).

Big data memungkinkan kemampuan pencarian data akan menjadi lebih mudah dan lebih cepat. Teknologi digital komputasi kuantum sedang dalam tahapan pengembangan hingga saat ini. Teknologi komputasi kuantum dan big data yang bersifat komersial ini akan diketahui akan menguasai berbagai kebutuhan data digital.

g. Cloud Access atau Komputasi Akses Awan.

Teknologi cloud access atau komputasi akses awan merupakan penggambaran dari internet yang akan terus mengalami peningkatan akses. Sejauh ini telah tercatat bahwa kurang lebih 80% dari 100% kebutuhan inovasi pada penggunaan big data akan dipengaruhi oleh sistem cloud access.

h. Synthetic Biology and Advanced Materials (Biologi Sintetis dan Bahan Canggih Bioteknologi).

Salah satu ide baru yang ada pada perkembangan teknologi era digital 4.0, yakni biologi sintetis dan bahan canggih bioteknologi, yang merupakan pemanfaatan proses seluler dan molekuler, yang dapat menghasilkan suatu temuan canggih dan memungkinkan menyelamatkan kehidupan di masa depan. Dalam proses ini ditemukan keunggulan lain, yang mana sistem manufaktur menjadi lebih bersih, lebih ekonomis, dan lebih efisien.

i. Internet of Things (IoT) dan Kebutuhan Internet 5G.

Internet menjadi salah satu media utama yang akan diambil dan dipilih oleh banyak individu dan perusahaan besar yang bekerja secara profesional, untuk mengumpulkan dan menghubungkan data penting. Jaringan perangkat lunak internet ini di kemudian hari dapat mengetahui hal-hal yang menjadi kebutuhan pelanggan. Hal ini kemudian menjadikan internet menjadi teknologi digital yang telah menjadi bagian kebutuhan manusia dan tak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia.

j. Blockchain atau Blok Transaksi Digital.

Teknologi blok transaksi digital mampu mendistribusikan dan memverifikasi transaksi, seperti menciptakan suatu blok secara mandiri, yang menghindari pengaruh mata uang konvensional dan pengaruh dari bank. Blockchain ini dinilai lebih menguntungkan dan lebih aman, karena mampu memutus rantai pihak ketiga. Contoh dari blockchain, yakni bitcoin dan kripto, yang saat ini sedang merajalela sebagai transaksi mata uang digital yang paling populer.

2. Revolusi industri
Revolusi industri sendiri merupakan sebuah perubahan besar yang terjadi pada cara manusia dalam mengelola sumber daya yang ada dan caranya dalam menciptakan sebuah produk.

Revolusi industri sendiri merupakan sebuah perubahan besar yang terjadi pada cara manusia dalam mengelola sumber daya yang ada dan caranya dalam menciptakan sebuah produk. Dengan adanya revolusi ini, banyak sektor seperti transportasi, pertanian, teknologi, pertambangan, hingga manufaktur yang mengalami perubahan. Perubahan tersebut berdampak besar bagi kondisi sosial, ekonomi, hingga budaya di seluruh dunia. Berikut perjalanan revolusi industri 1.0 hingga 4.0. 

Sejarah revolusi 1.0 hingga 4.0 :

a. Revolusi Industri 1.0

Revolusi Industri 1.0 merupakan sebuah revolusi di bidang industri yang pertama kali terjadi tepatnya pada abad ke-18 pada periode tahun 1750 hingga tahun 1850. Revolusi ini ditandai dengan adanya penemuan mesin uap yang digunakan dalam proses produksi sebuah barang. Pada era ini juga terjadi perubahan besar pada cara manusia dalam mengelola sumber daya yang ada serta memproduksi sebuah produk khususnya pada beberapa bidang sebagai berikut, pertanian, manufaktur, transportasi, pertambangan, dan juga teknologi di seluruh dunia.


 b. Revolusi Industri 2.0

Kemunculan revolusi industri 2.0 terjadi di awal abad ke-20 yang dikenal dengan revolusi teknologi. Revolusi industri yang terjadi ini ditandai dengan adanya penemuan tenaga listrik yang membuat mesin uap yang tadinya sering digunakan dalam proses produksi semakin lama digantikan dengan adanya tenaga listrik tersebut. Penemuan pembangkit tenaga listrik serta motor pembakaran dalam combustion chamber ini sendiri yang menandakan terjadinya revolusi industri 2.0. Penemuan tersebut yang memicu berbagai kemunculan teknologi baru, seperti mobil, pesawat terbang, pesawat telepon, dan masih banyak lagi yang mempengaruhi kemajuan seluruh dunia secara signifikan.


c. Revolusi Industri 3.0

Kemunculan revolusi industri 3.0 yang terjadi pada akhir abad ke-20 ditandai dengan adanya teknologi digital serta internet. Berdasarkan sosiolog Inggris yaitu David Harvey yang mengemukakan cara pandangnya mengenai revolusi industri yang terjadi di masa ini sebagai sebuah proses pemampatan ruang dan waktu yang semakin terkompresi. Jika dibandingkan dengan revolusi industri terdahulu, dimana revolusi industri 1.0 yang dipicu dengan adanya mesin uap, revolusi industri 2.0 yang dipicu dengan adanya ban berjalan dan juga tenaga pembangkit listrik, revolusi industri 3.0 ini dipicu dengan adanya berbagai mesin yang dapat bergerak dan juga berpikir secara otomatis, yang dibuat dalam bentuk komputer dan juga robot.


d. Revolusi Industri 4.0

Revolusi industri 4.0 yang terjadi pada awal abad ke-21 merupakan sebuah revolusi dimana manusia telah menemukan pola baru dengan adanya kemajuan teknologi yang terjadi begitu cepat sehingga mengancam berbagai perusahaan yang lebih konvensional. Berdasarkan pengalaman terdahulu, perkembangan industri yang ada sendiri telah memakan banyak korban yang membuat kemunduran berbagai sektor. Menurut Kanselir Jerman yaitu Angela Merkel pada tahun 2014 yang menyatakan arti dari revolusi industri 4.0 sebagai sebuah transformasi komprehensif dari segala aspek produksi yang terjadi di dunia industri melalui penggabungan antara teknologi digital serta internet dengan industri konvensional. Berbagai teknologi baru yang tadinya tidak pernah terpikirkan pun bermunculan, seperti layanan ojek online, pembayaran melalui gadget, hingga warung digital yang bermunculan di tengah revolusi industri yang ada saat ini.

Jika kita melihat revolusi yang ada dalam skala industri, revolusi yang terjadi tersebut meningkatkan kemampuan software serta internet yang dapat membuat peningkatan efisiensi dalam sebuah perusahaan. Salah satu contohnya adalah penggunaan software untuk mengumpulkan data historis mesin yang dapat digunakan untuk mengatur maintenance bulanan secara otomatis.

Data yang ada tersebut nantinya akan diproses dan diolah untuk menghasilkan sebuah keputusan logis melalui algoritma yang ada. Selain itu, di Indonesia sendiri seperti yang diutarakan oleh Kementrian Perindustrian mengenai Makin Indonesia 4.0 sebagai salah satu strategi Indonesia dalam pengemplementasiannya serta memasuki revolusi industri 4.0.


TEMUAN PERMASALAHAN SERTA CARA PENYELESAIAN
MASALAHNYA
Belum memiliki kemampuan untuk bisa bersaing dan berkembang untuk mengikuti revolusi industri yang terus berkembang dengan pesat, solusinya adalah harus melatih diri sendiri untuk mempunyai sikap Kreattif dan inovatif, mampu berkomunikasi, mampu berpikir analitik, sistematik, kompleks, serta perpikir problem solving, berkarakter mulia dan pembelajar sejati supaya kita bisa unggul di era revolusi industri 4.0 sekarang.

KESIMPULAN YANG DIDAPATKAN
Tanpa kita sadari kita telah diperbudak oleh teknologi industri 4.0 karena kita tidak belum bisa mengikuti revolusi industri yang berkembang sangat pesat. Kita jadi tahu asal muasal sebelum revolusi industri 4.0 dan tahu cara menggimbangginya agar kita tidak diperbudak teknologi sekarang.

REFERENSI
Gramedia.com




Posting Komentar

0 Komentar

Close Menu